cafarune
Jumat, 06 September 2013
Ali Bin Abi Thalib
Ali Bin Abi Thalib
adalah salah seorang pemeluk Islam pertama dan juga keluarga dari Nabi
Muhammad. Menurut Islam Sunni, ia adalah Khalifah terakhir dari
Khulafaur Rasyidin. Sedangkan Syi'ah berpendapat bahwa ia adalah Imam
sekaligus Khalifah pertama yang dipilih oleh Rasulullah Muhammad SAW.
Uniknya meskipun Sunni tidak mengakui konsep Imamah mereka setuju
memanggil Ali dengan sebutan Imam, sehingga Ali menjadi satu-satunya
Khalifah yang sekaligus juga Imam. Ali adalah sepupu dari Muhammad, dan
setelah menikah dengan Fatimah az-Zahra, ia menjadi menantu Muhammad
Nasehat dan Wasiat Imam Husein bin Ali bin Abi Thalib
“Kebutuhan
orang-orang kepada kalian adalah merupakan nikmat-nikmat Allah swt untuk
kalian; maka janganlah bosan terhadap nikmat-nikmat Allah swt itu sehingga ia akan
pergi menjauhkan diri.”
“Bilamana
dirimu digigit oleh kekejaman masa,maka janganlah kamu mengadu kepada
manusia.Dan janganlah kamu meminta selain kepada Allah Tuhan yang Maha penolong,
yang Maha Tahu dan yang Maha Benar.Karena seandainya kamu hidup dan kamu telah
berkeliling dari belahan barat sampai kebelahan timur,maka tentu kamu tidak
menemukan seorangpun yang mampu membuat orang lain bahagia atau sengsara”
“Orang
yang berkeperluan tidaklah berarti memuliakan dirinya dengan tidak meminta
kepadamu, maka dari itu muliakanlah dirimu dengan tidak menolak permintaannya.”
“Sabar
adalah mahkota, kesetiaan adalah harga diri, memberi adalah kenikmatan, banyak
bicara adalah membual ( omong kosong ), tergesa-gesa adalah kebodohan,
kebodohan adalah aib, berlebih-lebihan ( dalam berkata ) adalah kebohongan,
berteman dengan orang yang ahli berbuat hina adalah kejahatan dan berteman
dengan ahli kefasikan adalah pusat prasangka buruk.”
“Bilamana
dunia dianggap sebagai sesuatu yang sangat berharga,maka sesungguhnya pahala
Allah swt adalah lebih berharga dan lebih mulia, Bilamana tubuh ini dirawat
hanya untuk menyambut kematian, maka terbunuhnya seseorang dengan pedang di
jalan Allah swt lebih utama.Bilamana rizki adalah bagian yang sudah ditentukan,
maka sedikitnya keserakahan seseorang dalam berusaha adalah lebih baik.Bilamana
harta benda dihimpun hanya untuk ditinggalkan,maka apakah gunanya seseorang
pelit terhadap sesuatu yang pasti ia tinggalkan,”
Langganan:
Postingan (Atom)